IT Penyubur Plagiarisme?

Emang iya sih. Kemarin baru denger-denger lagi kasus soal plagiarisme yang terjadi di salah satu universitas terkemuka di Indonesia. Untungnya bukan UI. Jangan sampe deh ada sivitas akademika kita yang gitu :(. Walaupun yang diplagiat adalah paper, yang mana menurut gw memang bukan cuma jurusan IT doang yang bisa plagiat paper, tapi saat ini di dunia digital (bukan dunia digimon ya :D) yang kita kenal, plagiarism comes so easy! Buka google, masukkan magic keyword, keluar hasilnya, buka page hasilnya, kalau bagus diblok semua karakternya, klik kanan pilih menu Copy, buka Microsoft(R) Word, klik kanan pilih menu Paste. Voila! A new paper or documents just finished fresh from the oven. Kalau misalkan dokumen aselinya pake Bahasa Inggris, ya cukup buka http://translate.google.com, masukkan kalimatnya, keluar hasilnya, baru deh di paste di dokumen kita. Yang kayak gini tuh emang marak khususnya di Indonesia. Gw pernah buka blog orang yang berisi banyak tutorial-tutorial IT. Tapi kalau dibaca dengan seksama, semuanya adalah hasil translate-an dari Eyang Google! Walaupun Google dituhankan oleh beberapa orang (beneran loh :D), Google masih banyak sekali flaw-nya apalagi dalam urusan menterjemahkan bahasa. Manusia memang serba enak sekarang. Coba orang Mesir 4000 tahun yang lalu udah bisa pake AutoCad, pasti ngebangun makam buat rajanya bisa lebih keren dari sekedar limas segi empat doang. Coba udah ada Matlab pas zamannya Archimedes. Dia nggak usah susah-susah ngitung rumus-rumusnya dia kan. Coba udah ada Microsoft Word pas zamannya Nabi Muhammad. Beliau jadi nggak usah nulis wahyu Tuhan di kulit unta atau daun kurma kan. Nah mestinya kita yang sekarang udah serba enak begini bisa berlomba-lomba membuat sesuatu yang juga kreatif untuk zamannya kita. Memang Archimedes, arsitek piramid, dan Nabi Muhammad S.A.W. adalah kemungkinan satu dari puluhan juta orang. Tapi apa salahnya sih kita berusaha untuk menggunakan daya pikir kita, otak yang sudah diciptakan oleh Sang Pencipta untuk membuat sesuatu yang kreatif, dan membuat dunia lebih indah? Memang sih teknologi diciptakan pasti ada penggunaan yang baiknya, dan ada penggunaan yang buruknya. Dualism takes its place here. Yin and Yang, Good and Evil, Bright and Dark, and whatever you might call it. Kita nggak bisa menghalangi penggunaan nggak bener dari IT ini. Semuanya adalah hukum alam. Tapi sebagai manusia yang punya akal pikiran, hati nurani, dan humanity, mestinya kita harus menjauhi penggunaan-penggunaan teknologi yang nggak bener macem begitu. Jadi ya, begini doang gw bisa nulis. Mungkin bisa dijadikan penelitian: Korelasi antara perkembangan Teknologi Informasi dan Plagiarisme dalam masyarakat. Sayangnya nilai Statistik gw cuma B dan gw terlalu bego untuk menggunakan rumus-rumus statistika yang ajegile begitu. Yang belon dapet ide skripsi bisa dipake tuh. Ngga usah plagiarisme kan jadinya 😀

Mungkin Anda juga menyukai

2 Respon

  1. ads_pass berkata:

    mungkin itu juga karena kemajuan moral !~ kemajuan perkembangan otak 😀

  2. Rizky Syaiful berkata:

    Pas jaman purba,
    kejahatan paling jauh bisa ngerusak radius selemparan batu manusia…

    lambat laun, sesuai dengan ‘kemajuan perkembangan otak’ (c)Yuri,
    daerah jangkau dan efek kerusakan meningkat.

    sampai ke -> …

    ironis juga sih klo akhir dari peradaban kita ini justru gara-gara keberadaan kita..

Tinggalkan Balasan ke Rizky Syaiful Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *