Ibarat Sebuah Pohon: Sebuah Inspirasi

Gw selalu suka hijau-hijauan dan pepohonan. Pohon adalah salah satu anugerah untuk kita dari Allah yang mempercantik bumi kita dengan keindahannya. Pohon juga menginspirasi gw dalam banyak hal gw menjadi manusia yang lebih baik, khususnya menjadi seorang sahabat yang baik buat orang-orang yang gw sayangi.

Persahabatan itu layaknya kita menanam pohon. Kita menanam pohon mulai dari bibit. Sama seperti kita bersahabat kita mulai dengan menanam bibit persahabatan itu. Bibit itu bisa saja datang dengan begitu saja tanpa kita sadari. Jika kita menyadari bahwa bibit persahabatan akan berbuah dan berbunga suatu saat nanti, cobalah untuk menanam bibit tersebut di hati kita, tempat bibit persahabatan bisa bersemi.

Kita merawat persahabatan juga sama seperti kita merawat pohon. Pohon harus kita siram dengan rutin. Jika kita tidak menyiram pohon tersebut, lama kelamaan pohon tersebut akan mengering dan mati. Persahabatan harus kita rawat dengan kebaikan-kebaikan kita kepada sahabat kita. Kita harus selalu jujur, menyayangi, dan mengasihinya sepenuh hati. Kita jangan pernah sampai melupakan untuk merawat benih persahabatan yang kita tanam.

Layaknya pohon buah atau bunga, suatu saat persahabatan kita juga akan membuahkan manfaat. Sama seperti kita merawat pohon, jika kita merawatnya dengan benar pasti buah dari pohon itu akan terasa manis atau bunga dari pohon itu akan sangat cantik dipandang mata. Jika kita merawatnya dengan tidak baik dan tanpa keikhlasan, buah dari pohon itu akan terasa asam atau pohon itu tidak akan berbuah maupun berbunga sama sekali.

Pohon juga harus kita percantik dengan mendandaninya. Kita harus memotong ranting-ranting yang jelek, buah-buah yang busuk, daun dan bunga yang layu. Sama seperti persahabatan. Kita harus menjaga sahabat kita agar tetap berada dalam kebaikan, kita harus tetap menolongnya di kala dia kesulitan, kita harus tetap ada di sampingnya ketika dia dirudung kesedihan, dan kita harus setia mendukungnya kapanpun dan dimanapun kita dan sahabat kita berada.

Sahabat juga memang sama seperti pohon. Pohon yang besar melindungi kita dari terik matahari, menyejukkan orang-orang yang duduk di bawahnya, dan bergemericik suara ranting dan daun yang tertiup angin menghibur siapapun yang ada di sekitarnya. Sahabat yang setia pasti akan selalu melindungi kita dari berbagai macam ancaman, menenangkan hati kita, dan membahagiakan hari-hari kita dengan senyumannya.

Menjadi seorang sahabat juga harus tegar sekuat pohon. Pohon yang besar dan kokoh tidak akan tumbang diterpa hujan badai sekalipun. Pohon yang memiliki akar yang dalam tidak akan kekeringan ketika kekeringan melanda. Pohon yang rimbun akan selalu dirindukan oleh setiap orang karena kesejukannya dan orang-orang pun akan sedih ketika pohon yang rimbun itu ditebang.

Layaknya seperti pohon yang tak pernah mengeluh dan melampiaskan kemarahan dirinya ke orang-orang yang berbuat jahat kepadanya, kita harus memiliki hati yang setenang dan sesabar pohon agar menjadi sahabat yang baik. Walaupun banyak orang-orang di sekitarnya, bahkan mungkin orang yang merawatnya, terkadang tidak memperdulikan apa yang mereka lakukan mungkin menyakiti pohon itu, pohon tetaplah diam membisu. Pohon hanya perlahan-lahan menunjukkan kesedihannya tanpa memaksakan orang-orang tersebut untuk memahami kesedihannya. Hanya jika mereka menyadari bahwa dedaunan itu mulai layu, mereka mungkin akan terbuka kembali pintu hatinya untuk memikirkan perasaan sang pohon tersebut.

Tak pernah juga pohon meminta orang-orang untuk menghidupinya. Semuanya adalah kesadaran dari orang-orang yang merasa peduli dengannya. Pohon mungkin hanya dapat memohon kepada Allah untuk diberikan anugerahnya untuk tetap dapat bertahan dari segala macam kesulitan. Allah menurunkan hujan untuk menghidupi pohon-pohon yang kesepian dan terlupakan oleh orang-orang sekitarnya. Allah juga mungkin mengutus salah seorang umat-Nya untuk memupuk pohon itu. Sama seperti kita yang hanya dapat berdo’a kepada Allah untuk mendapatkan kekuatan dan rahmat untuk tetap bertahan walaupun tidak ada seorangpun tempat kita menggantungkan hidup.

Pohon adalah contoh makhluk hidup yang selalu bangkit dari kesulitan. Walau bagaimanapun dia ditebang dan dirusak, suatu saat mungkin akan kembali tumbuh melalui akarnya, batang-batang, maupun dedaunannya yang tersisa. Hati kita harus sekuat pohon agar bagaimanapun sakitnya hati kita karena orang-orang di sekitar kita, bahkan mungkin oleh orang yang sangat kita sayangi, hati kita harus dapat kembali bangkit menghadapi kerasnya hidup di dunia ini.

Masih banyak lagi inspirasi yang bisa diberikan oleh salah satu makhluk ciptaan Allah tersebut. Gw pun berusaha agar gw bisa sekuat pohon dalam menjalani kesulitan-kesulitan gw. Allah pasti akan selalu memberikan jalan bagi kita bagaimanapun kesulitan kita. Amin. 🙂

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *