Perjalanan Menuju Kuliah Pascasarjana: Riset Perguruan Tinggi dan Beasiswa
Dalam membuat suatu bangunan yang kokoh diperlukan fondasi yang kuat. Sama halnya ketika kita ingin mempersiapkan diri mendaftar ke program pascasarjana. Riset tentang perguruan tinggi merupakan fondasi awal yang sangat perlu kita lakukan sebelum kita mendaftarkan diri ke program pascasarjana. Dengan mencari tahu perguruan tinggi sedini mungkin, kita bisa memiliki berbagai macam opsi dan pertimbangan perguruan tinggi mana yang cocok untuk kita, serta meningkatkan kemungkinan kita untuk dapat diterima di perguruan tinggi tersebut.
Oleh karena itu, kita perlu mencari informasi yang lebih dalam dengan membuka website perguruan tinggi yang kita minati. Faktor-faktor yang perlu kita cari tahu antara lain:
- Program studi yang disediakan
- Bidang minat dan spesialisasi yang tersedia
- Riset unggulan dan dosen-dosen
- Mata kuliah yang tersedia
- Persyaratan pendaftaran
Ranking Universitas
Riset perguruan tinggi dapat dimulai dengan membaca ranking program perguruan tinggi yang tersedia di internet. Daftar tersebut bermanfaat untuk mengenalkan kita ke perguruan tinggi yang ada di dunia. Namun, peringat tersebut tidak dapat kita jadikan acuan bahwa universitas A lebih baik dari universitas B karena peringkatnya lebih tinggi. Hal ini karena peringkat universitas cenderung tidak menggambarkan kualitas pendidikan secara keseluruhan, khususnya untuk pendidikan pascasarjana.
Berikut adalah beberapa tautan laman peringkat yang bisa dijadikan acuan mengenai daftar universitas yang ada di dunia:
- Times Higher Education Ranking
- QS University Ranking
- US News University Ranking
- Academic Ranking of World University “Shanghai List”
Sumber Informasi Lainnya
Selain itu, kita perlu juga untuk ikut membaca artikel-artikel tentang pendidikan luar negeri, dan bergabung dengan forum-forum pendidikan pascasarjana, salah satunya adalah TheGradCafe. Forum tersebut dapat memberikan informasi dari sesama calon mahasiswa ataupun mahasiswa yang sedang studi pascasarjana terkait topik-topik dari pendaftaran pascasarjana, jenjang pendidikan, dan kehidupan pascasarjana di luar negeri.
Informasi mengenai riset unggulan dan dosen dapat menjadi gambaran apa yang bisa kita pelajari di universitas tujuan kita. Kita juga perlu menyesuaikan universitas pilihan kita dengan minat yang ingin kita kuasai. Tiap universitas memiliki fokus studi yang berbeda-bed, sehingga kita perlu memperhatikan hal tersebut agar kita bisa memaksimalkan studi pascasarjana kita.
Beasiswa Pendidikan
Untuk beasiswa pendidikan, banyak sekali opsi-opsi yang tersedia. Mulai dari beasiswa dari pemerintah Indonesia, maupun badan-badan internasional. Berikut adalah beberapa beasiswa yang gue ketahui:
Beasiswa LPDP
Beasiswa LPDP ini bisa dibilang menjadi titik awal diaspora mahasiswa pascasarjana Indonesia ke luar negeri, di mana pada awal-awal beasiswa ini ditawarkan, sangat mudah untuk mendaftar dan memperoleh beasiswa karena alokasi beasiswa yang cukup banyak. Selain itu, beasiswa LPDP dikenal cukup “royal” dengan biaya hidup yang cukup besar, pilihan univeritas yang cukup banyak, dan tanpa ikatan dinas resmi, hanya diharuskan untuk kembali ke Indonesia seusai pendidikan.
Namun untuk tahun ini, sepertinya beasiswa LPDP menetapkan persyaratan yang lebih ketat, dengan jurusan-jurusan yang lebih spesifik. Daftar universitas juga lebih terbatas dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Proses seleksi juga hanya sekali tahun ini, dengan batas waktu pendaftaran tanggal 21 September 2018.
Gue mendaftar beasiswa LPDP di tahun 2014, dan tidak lulus :P, sehingga pengalaman terkait beasiswa LPDP gue mungkin sudah outdated. Sahabat gue, Mieke Eka Putri, yang lulus LPDP :D, memiliki koleksi tips dan trik beasiswa LPDP yang dia tuliskan di story Instagram-nya. Silakan akses langsung di @miekeekaputri. (Note: Story Highlight Instagram saat ini hanya dapat diakses dari aplikasi Instagram di telepon genggam)
Beasiswa Erasmus Mundus
Beasiswa Erasmus Mundus adalah beasiswa pascasarjana yang diberikan oleh pemerintah Uni Eropa (Uni Eropa adalah suatu pemerintahan dengan struktur birokrasi serupa negara yang merupakan kumpulan dari negara-negara konstituen, namun Uni Eropa bukanlah suatu negara berdaulat).Beasiswa ini diberikan kepada seluruh masyarakat dunia, termasuk Indonesia.
Program Erasmus Mundus Joint Master Degree (EMJMD) mengedepankan program pendidikan berbasiskan pertukaran mahasiswa sehingga pendidikan tidak hanya dilakukan di satu institusi pendidikan. Pada akhir program pendidikan, masing-masing universitas-universitas yang tergabung dalam konsorsium program EMJMD tersebut akan memberikan ijazah dan gelar pascasarjana. Kurang lebih serupa dengan program-program double degree, namun untuk beberapa kasus, bahkan ada yang mendapatkan tiga atau empat diploma sekaligus.
Selain itu, program studi pada EMJMD umumnya sudah spesifik ke suatu topik khusus, bukan suatu bidang studi besar misalnya informatika, hukum, pariwisata, melainkan seperti: Security and Cloud Computing, Food Innovation & Product Design, Social work with Families and Children, dan lain sebagainya. Tautan yang gue berikan di judul berisi daftar-daftar program studi yang disediakan dan dibiayai oleh program EMJMD.
Beasiswa Erasmus Mundus ini cukup besar dan tanpa ikatan dinas apapun. Kita bebas memilih apapun langkah kita setelah pendidikan pascasarjana selesai. Selain itu, pendaftaran beasiswa ini juga terbilang sangat mudah dan sederhana, mayoritas hanya persyaratan administratif dan dokumen, dan beberapa beasiswa ada yang melakukan wawancara via internet. Namun begitu, kompetisi beasiswa ini cukup ketat karena bersaing dengan orang di seluruh dunia untuk kursi yang cukup terbatas, di mana biasanya setiap program hanya memberikan beasiswa untuk sekitar 10-20 orang per tahunnya.
Beasiswa Lainnya
Beberapa beasiswa yang gue tahu adalah:
Untuk meningkatkan informasi-informasi terkait beasiswa yang kita peroleh, ikuti forum-forum dan mailing list beasiswa, atau bisa juga ikuti Twitter @BeasiswaIndo yang sering meneruskan informasi-informasi beasiswa yang lagi hangat yang dapat kita ikuti.