Ketika Harus Berpisah

Sebentar lagi gw lulus dari Fasilkom. Sudah hampir 4 tahun gw menimba ilmu di ibu kota tercinta. Waktu tuh berjalan dengan sangat-sangat cepatnya bahkan gw ga bisa merasakan aliran waktu itu lagi. Sebentar lagi mungkin tiba saatnya gw akan berpisah dengan keluarga-keluarga, sahabat-sahabat dan kawan-kawan gw yang sudah menemani gw hampir 4 tahun ini. Sekali lagi gw bakal merasakan rasanya terpisah dari orang-orang yang tiap hari menemani, bersenda gurau, dan melangkah bersama-sama.

Gw belakangan jadi sering kepikiran bagaimana jika gw benar-benar akan melanjutkan hidup gw jauh dari tanah kelahiran gw. Angan-angan gw yang terlampau tinggi terkadang tidak membuat gw berkaca apakah gw akan siap menghadapi itu semua. Gw hanya melihat diri gw sebatas dari mimpi-mimpi gw yang ingin gw raih dan seakan memaksa diri gw untuk siap menjalaninya tanpa peduli akan kekuatan yang ada dalam diri gw sendiri.

Sebenarnya ketika gw ingat akan orang-orang yang gw sayang dan menyayangi gw, gw tahu gw nggak bisa berpisah dari mereka semua. Gw nggak bisa hidup tanpa kehadiran mereka di sisi gw. Semakin hari gw menjalani hidup menghadapi kedewasaan gw semakin gw menyadari bahwa gw nggak sekuat itu. Gw takut kehilangan mereka semua dari hidup gw. Gw takut menghadapi kehidupan baru jauh dari mereka semua, diantara orang-orang asing yang mungkin tidak akan mempedulikan kehadiran gw.

Gw sama sekali tidak pernah dan tidak akan siap dengan perpisahan. Di dalam hati kecil gw, gw berharap gw tetap bisa bersama mereka ketika gw berlari menggapai mimpi gw. Harapan yang sama sekali tidak masuk akal untuk dikabulkan. Gw hanya bisa mengingat kehadiran mereka dalam angan gw agar menjaga gw tetap teguh dan kuat menuju mimpi gw yang selalu gw cita-citakan.

Gw hanya bisa bersyukur atas anugerah yang tidak terkira seperti ini, memiliki banyak orang yang sayang dan peduli akan kehadiran gw di sisi mereka. Gw bahkan tidak tahu apakah gw bisa membalas semua yang telah mereka curahkan kepada gw. Hanya Allah-lah yang mungkin dapat membalasnya sepadan dengan apa yang telah mereka berikan. Semoga setiap tetes air mata kebahagiaan gw atas kehadiran mereka di hidup gw menjadi anugerah untuk mereka yang telah membahagiakan gw. Amin.

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *