Penting Nggak Sih Fatwa Haram 2012?

Gw kurang memahami apa yang ada dalam pikiran ulama-ulama MUI Malang yang dengan sembrononya memfatwakan bahwa film 2012 adalah haram. Kembali lagi kita mengingat-ingat MUI juga memfatwakan Miyabi haram untuk menginjak tanah ibu pertiwi, walaupun bukan untuk syuting felem bokep.

Nah di felem 2012 ini, MUI memfatwakan haram dengan beberapa alasan yaitu (1) film 2012 mempropagandakan agama tertentu karena menurut mereka ada bangunan yang bernafaskan Islam (berkubah) dihancurkan padahal gereja tidak, dan ada dialog bahwa yang masuk ke gereja pasti selamat, (2) felem kiamat itu menyalahi aqidah Islam karena dilarang menggambarkan kejadian kiamat yang digambarkan oleh Allah di kitab suci Al-Qur’an, dan (3) film tersebut merupakan propaganda Barat untuk menggoyahkan iman Islam.

Oke, gw pengen bahas satu per satu, dan bagi yang belon nonton, hati-hati karena di post ini ada spoiler yang bisa mengurangi experience anda ketika nonton nanti :D.

Poin (1): Film 2012 mempropagandakan agama tertentu karena menurut mereka ada bangunan yang bernafaskan Islam (berkubah) dihancurkan padahal gereja tidak, dan ada dialog bahwa yang masuk ke gereja pasti selamat. Sepanjang 2 setengah jam gw di dalem bioskop, satu-satunya simbol islam yang ditampilkan adalah potongan scene orang-orang shalat di Masijidil Haram yang menjadi sebuah klip berita dimana dikatakan bahwa semakin banyak orang yang bertobat karena isu kiamat 2012 itu. Gw sama sekali nggak menemukan adanya simbol Islam lainnya (kecuali raja minyak Arab yang ikutan naek ark-nya 😀 ) dalam film tersebut. So?

Nah lucunya, mereka bilang mereka melihat bangunan berkubah yang dihancurkan sedangkan gereja tidak. Come on! Emang bangunan berkubah cuma masjid aja yah? Di post ini gw tunjukkin beberapa bangunan berkubah bukan masjid dan sebelumnya dibangun bukan untuk menjadi masjid. Jadi ada salah satu gedung di post ini yang “dianggap” sama MUI sebagai Masjid. Yang sudah nonton pasti tahu yang mana. Ya nggak? 😀 Masa MUI mengira St. Peter’s Basilica sebagai masjid? That was a totally

EPIC FAIL

Orang-orang di seluruh dunia (except MUI, I believe 😀) bahwa St. Peter’s Basilica adalah gereja utama umat Katolik Roma di seluruh dunia, dan bukan Masjid. Tentu saja mereka bicara begitu karena mereka sendiri belum menonton film tersebut. Bisa jadi mereka hanya melihat trailer dari film itu yang memang menunjukkan adegan kubah St. Peter’s Basilica roboh. Benar saja. Salah satu referensi di sini (maaf) menunjukkan kebodohan salah seorang alim ulama yang akhirnya mempermalukan dirinya sendiri di depan publik.

Kemudian mengenai dialog yang kontroversial itu, gw sama sekali tidak menemukan adanya dialog tersebut yang diucapkan (setidaknya dalam versi sensor BSF Indonesia), sedangkan dialog yang me-refer gereja atau kapel adalah dialog dimana salah seorang tim penanggulangan bencana menanyakan keberadaan presiden kepada sekretaris presiden, kemudian dijawab bahwa presiden sedang berada di kapel. Si orang itu balik bertanya “kenapa presiden di saat yang penting seperti ini berada di kapel?”, dan si sekretarisnya balik menjawab “Pada situasi seperti ini sudah tentu sebaiknya berada di kapel (untuk mendekatkan diri kepada Tuhan)”. Perlu diketahui gw mayoritas mengikuti film tanpa memperhatikan subtitle-nya sehingga gw yakin bahwa dialog tersebutlah yang diucapkan. Apakah itu aneh atau mengundang SARA? Jadi sudah tentu alasan nomor (1) itu sangat tidak masuk akal dan tidak beralasan.

Poin (2): Felem kiamat itu menyalahi aqidah Islam karena dilarang menggambarkan kejadian kiamat yang digambarkan oleh Allah di kitab suci Al-Qur’an. Buat yang udah nonton, gw tanya deh. Emang itu adalah “kiamat” yang dijanjikan Tuhan di dalam Al-KitabNya? Apakah ada matahari terbit dari barat? Apakah semua manusia mati? Apakah ada dajjal yang turun? Apakah Malaikat Izrafil meniupkan sangkakalanya? Dan apakah ada footage tentang The Judgement Day? Nggak kan? Manusia masih hidup kan setelah bencana besar 2012? Enggak ada gambaran apapun yang berbau “Hari Pembalasan” kan? Trus apa alasan rincinya?

Pada intinya toh cerita dari 2012 sama saja kayak film-film “kiamat” lainnya, yaitu penyelamatan manusia dari bencana supermasif. Apakah itu bertentangan dengan syariah? Gw nggak tau tapi gw rasa nggak toh? Kan Qiyamah aja ada 2: Sugra dan Qubra. Nah berarti felem 2012 ini masih termasuk kategori Kiamat Sugra dong ya? Anyone agree? 😀 Kalo mau cari felem yang lebih kontroversial endingnya, tontonlah Knowing yang endingnyaitu lebih mencerminkan kiamat qubra, karena semua manusia di Bumi mati, namun tidak ada seperti yang digambarkan di Al-Kitab. Bahkan malah ada angel-like appearance yang menolong beberapa anak manusia untuk melanjutkan kehidupan di suatu tempat, dan menghubungkannya dengan beberapa kisah di The Bible. Namun faktanya MUI sendiri mungkin tidak aware dengan keberadaan film tersebut. Gosh.

Poin (3): Film tersebut merupakan propaganda Barat untuk menggoyahkan iman Islam. Kembalilah kita ke alasan kuno yang selalu dilansir para tetua yang (maaf) kolot dalam menyikapi suatu hal yang kontroversial. Pertama, 2012 dan penggoyahan iman dengan isu kiamat nggak hanya terjadi di Islam. Kristen, dan berbagai macam agama lain punya banyak permasalahan yang sama seperti contohnya Sekte Kristen Hari Kiamat di Jawa Barat pada sekitar tahun 2004. Belum lagi tentang Sekte Kristen Sesat di US (gw lupa namanya) yang melakukan aksi bunuh diri massal setelah mempercayai bahwa besoknya adalah kiamat. Jadi, janganlah merasa hanya ktia yang tertindas dengan perlakuan barat.

Kedua, mungkin memang ada (pasti ada) orang barat yang senang jika iman umat Muslim tergoyahkan. Tapi langkah MUI yang sembrono dengan mengecap film ini haram padahal banyak film yang lebih tidak senonoh tidak disentuh sama sekali malah akan memperburuk citra MUI itu sendiri. Orang-orang yang benci Islam malah akan tambah senang jika banyak umat Muslim yang tidak lagi percaya dengan imam-imamnya. Bukan nggak mungkin kejadian zaman Renaissance di Eropa akan terjadi juga di umat Islam saat ini. Perlu diketahui bahwa Renaissance merupakan zaman dimana sekularisme murni berkembang, dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan gereja pudar. Ini yang diharapkan oleh orang-orang barat yang ingin menghancurkan Islam.

Bahkan di forum-forum internet, banyak sekali yang memojokkan MUI, mengolok-olok, dan merendahkan MUI. Gw rasa itu sangatlah wajar karena banyak dari tetua-tetua dari MUI sudah terlalu ketuaan sehingga kurang bisa memandang suatu permasalahan lebih terbuka. Setidaknya mereka mau lebih terbuka, atau mungkin menonton film 2012 terlebih dahulu baru berkomentar itu adalah langkah yang lebih tepat. Dengan menunjukkan secara terang-terangan langkah MUI yang diambil dengan sebelah pihak, bahkan tanpa ada alasan yang jelas, umat dan masyarakat pasti akan sangat tidak senang dan tentunya kharisma MUI di masyarakat akan menurun.

DVD bajakan 2012 sudah beredar. Isinya apakah benar 2012 dari Roland Emerich? Tanya saja sama yang sudah beli :D

DVD bajakan 2012 sudah beredar. Isinya apakah benar 2012 dari Roland Emerich? Tanya saja sama yang sudah beli 😀

Gw rasa orang-orang di MUI cuma mendengar dari orang-orang di sekitar mengenai apa sih isu kiamat 2012 itu dan hubungannya dengan film ini. Mereka bahkan belum menggunakan panca indra lainnya seperti mata, dan juga akal fikiran untuk menelaah dampak dari film ini secara tepat dan komprehensif. Sayang sekali saat ini fatwa-fatwa MUI nampaknya tidak banyak didengar lagi oleh masyarakat, salah satunya adalah akibat dari mengeluarkan fatwa-fatwa secara terburu-buru dan tanpa memberikan alasan yang jelas kepada umat. Buktinya adalah orang-orang masih tetap ingin menonton dan berebut untuk menonton karena dikabarkan besok (Minggu 22/11) adalah hari terakhir pemutaran 2012 di bioskop-bioskop Indonesia. Yang diuntungkan hanyalah pemilik bioskop, produser dari film 2012, dan penjual DVD bajakan.

Kalau saja mereka mencontoh sikap MUI Kalimantan Barat seperti dalam berita di Kompas, gw rasa masyarakat akan senang dan mendapatkan alasan yang masuk akal. Tampaknya pengurus MUI Pusat dan antar daerah kurang kompak. Semoga nasib Islam tidak akan seperti Katolik di Eropa. Amin Ya Rabbal Alamin. 🙂

Referensi Berita Lainnya:

http://oase.kompas.com/read/xml/2009/11/20/03504884/film.kiamat.2012.dinilai.menyesatkan

http://oase.kompas.com/read/xml/2009/11/18/17372017/mui.jangan.reaksioner.sikapi.film.2012

http://oase.kompas.com/read/xml/2009/11/18/17495915/tokoh.agama.sulut.puji.film.kiamat.2012

http://movie.detikhot.com/read/2009/11/19/135806/1244851/229/makin-dilarang–2012–makin-laris-manis

http://movie.detikhot.com/read/2009/11/18/161030/1244197/620/mui-anggap–2012–propagandakan-agama-tertentu

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *